Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Hukum merayakan tahun baru Hijriyah (1 muharram)

Gambar
 Hukum merayakan tahun baru Hijriyah  ?  Bagaimana hukumnya merayakan tahun baru Hijriyah dengan mengadakan doa-doa khusus, zikir bersama, mengkhususkan sholat dan pengajian tertentu dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah dan mengadakan obor keliling dan pesta kembang api  ?  Hukumnya adalah bid'ah serta menyerupai orang-orang kafir...  Kenapa bid'ah  ? sebab acara ritual ibadah tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasululloh bahkan ibadah tersebut ditambah dengan tasyabah/menyerupai orang-orang kafir dengan mengadakan pesta obor dan petasan Mari kita lihat keterangan dari Alloh dan Rasululloh mengenai hari raya umat islam yang benar الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا Alloh berkata : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu dien-mu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi dien-ma bagimu”  (QS.al-maidah (5): 3).  Kalau ajaran Islam sudah sempurna, maka tidak

Tidak Ada Siksa Kubur ?

Gambar
 Tidak Ada Siksa Kubur  !!!  Siksa kubur adalah bid'ah aqidah Berikut keterangan dari Alloh bahwa siksa kubur itu tidak ada  كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Alloh berkata : Bagaimana kamu ingkar kepada Alloh, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS.al-baqarah (2) :28)  قَالُوْا رَبَّنَآ اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍ Mereka menjawab, “Ya Robb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS.ghafir (40) :11)  قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ  Mereka berkata, “Celak

Surga dan neraka itu belum ada

Gambar
 Surga dan neraka itu belum ada !!!  Perlu diketahui bersama bahwa surga dan neraka itu adalah makhluk ciptaan Alloh, Alloh yang membuatnya, Alloh yang mengaturnya jadi terserah Alloh..  Ternyata pada saat ini dari zaman nabi adam hingga sekarang dan nanti sampai hari kiamat bahwasanya surga dan neraka itu belum di ciptakan oleh Alloh, lalu kapan Alloh menciptakan surga dan neraka  ?  Kesimpulan : Sebenernya neraka dan surga itu makhluk akhirat berarti surga dan neraka itu belum di ciptakan  Dengan kata lain surga dan neraka itu belum ada  Nanti di akhirat baru di ciptakan  Karena pada hari kiamat nanti semua akan di hancurkan kecuali Alloh yg tidak hancur sesuai dengan (QS.al-qosos (28): 88)  Terus kalo sekarang Alloh ciptakan surga dan neraka belum di pakai/di gunakan, di hari kiamat dihancurkan dan nanti di buat lagi  Masa iya begitu ? Berarti Alloh menciptakan surga dan neraka sekarang itu sia-sia karena tidak di pakai/digunakan Sedangkan  Alloh tidak mungkin menciptakan sesuatu de

Ternyata Waktu Maghrib di Indonesia itu kecepatan

Gambar
 Kesimpulan : 1. Pada gambar 1 itu menunjukkan gambar waktu sholat maghrib yang ditentukan oleh pemerintah dan dan ternyata waktu tersebut belum masuk waktu maghrib sedangkan gambar 2 itu menunjukkan waktu sholat maghrib yang sesungguhnya sesuai dengan petunjuk Alloh dan Rasululloh....  2. Berikut keterangan dari Alloh dalam Al Quran dan juga keterangan dari Rasululloh dalam hadits  فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا Alloh berkata : Maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman  (QS An-Nisa': 103) وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam (Maghrib)  (QS.hud (11) :114) وَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ….. “Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam”  (HR

Hukum memakan makanan dari acara tahlilan ?

Gambar
 Hukum Memakan Makanan (besek) dari acara tahlilan adalah haram Tahlilan merupakan amalan bid'ah pada zaman sekarang ini, tahlilan itu amalan yang tidak pernah Rasululloh ajarkan kepada umatnya, serta tahlilan itu mengikuti ajaran umat Hindu yaitu mengadakan ritual ibadah malam 1,3,7,14,21,40,100 hari kematian si mayat, umat Hindu setiap ada umatnya yang meninggal mereka mengadakan acara ritual seperti tahlilan bedanya cuma di bacaannya saja umat islam yang tahlilan membaca tahmid,tahlil, doa yang bid'ah sedangkan umat Hindu membaca menurut kepercayaan mereka tetapi sama saja dengan mengadakan ritual ibadah kepada si mayat.  Hal ini merupakan ibadah baru, amalan baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasululloh maka ini bid'ah Kesimpulan (QS.an-nisa (4) :10)  adalah 1. Alloh menjelaskan bahwa orang yang memakan harta anak yatim secara zolim itu sebenarnya orang tersebut menelan api dalam perutnya dan akan masuk kedalam neraka , hal itu berkaitan dengan amalan bid'ah di

Hadits dhoif Rasululloh tahlilan

Gambar
 Hadits Dhoif tentang Rasululloh itu tahlilan  Hadits tersebut adalah hadits lemah , hadits bukan dari Rasululloh melainkan hadits buatan orang-orang kafir...  Hadits tersebut adalah hadits dhoif atau lemah sebab : 1. Matan atau isi dari hadits tersebut adalah bertentangan dengan Al Quran yaitu (QS.al-an'am (6) : 50 dan 59)  Dalam ayat tersebut Alloh menjelaskan bahwa Rasululloh itu tidak mengetahui perkara ghoib, Rasululloh mengatakan dalam ayat tersebut yang di abadikan oleh Alloh dalam Al Quran yaitu  وَلَآ اَعْلَمُ الْغَيْبَ aku tidak mengetahui yang gaib  Perkara ghoib adalah perkara yang terjadi pada masa lalu dan perkara yang terjadi pada masa depan dan perkara yang tidak terlihat seperti kejadian di alam jin, alam barzakh (kubur), akhirat, surga dan neraka.  Jadi Rasululloh itu tidak mengetahui perkara ghoib, dalam hadits lemah tersebut dijelaskan bahwa Rasululloh itu mengetahui perkara ghoib yaitu mengetahui tentang "penyempitan tanah kubur seperti sehelai rambut&quo

Takbir Zawaid itu bid'ah

Gambar
 Hadits Dhoif Takbir Zawaid  Hadits tersebut adalah hadits dhoif (bukan dari Rasululah) , hadits tersebut dhoif sebab : 1. Ash Shan'ani mengemukakan dalam "syarah bulughul marom Subulussalam" tentang hadits Amr bin Syu'aib sebagai berikut : Hadits takbir 7 dan 5 kali yang diriwayatkan dari jalan Amr bin Syu'aib itu hadits lemah, tidak boleh di pakai.  Sanadnya begini : nama lengkapnya Amr bin Syu'aib bin Muhammad bin Abdulloh bin Amr bin Ash. Yang menjadi persoalan adalah kata gantinya yang ada pada datoknya. Kata-kata ini dapat di kembalikan kepada Amr dan dapat dikembalikan kepada Syu'aib. Kalau di kembalikan kepada Amr maka datok Amr adalah Muhammad, kalau dikembalikan kepada Syu'aib maka datok Syu'aib adalah Abdulloh.  Kalau ditunjukkan kepada nabi Muhammad, maka riwayat itu mursal karena datoknya tidak tahu nabi Muhammad.  Kalau ditunjukkan kepada Abdulloh, maka dituntut Syu'aib diriwayatkan dari datoknya Abdulloh maka Syu'aib tidak ta

Hadits Dhoif tentang puasa Arafah

Gambar
 Hukum melaksanakan puasa arofah ?  Hukum melaksanakan puasa arofah adalah haram dan juga bid'ah....  Puasa arofah adalah puasa sunah yang dilakukannya hanya satu hari dan keutamaannya adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.  Berdasarkan keterangan dari hadits dhoif (bukan dari Rasululloh)  Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”  (HR. Muslim no. 1162) Itu adalah hadits dhoif sebab hadits tersebut sangat janggal dan tidak masuk akal pertama keutamaan dari puasa arofah itu dapat mengalahkan keutamaan puasa romadhon, padahal pu

Puasa Arafah itu bid'ah

Gambar
 PUASA ARAFAH ITU BID'AH  Perlu di ketahui bersama bahwa setiap tanggal 9 Dzulhijjah itu dilaksanakannya puasa Arafah,puasa sunah yang dilakukannya sehari dan keutamaannya istimewa.  Namun jika kita teliti kembali hadits hadits tentang puasa Arafah itu ternyata bukan dari Rasululloh, dalil tentang keutamaan puasa Arafah itu bersumber dari hadits dhoif (lemah) hadits yang dibuat-buat oleh orang-orang kafir, majusi, zindiq, Israel, nasrani, Yahudi...  Selain itu hadits tentang puasa Arafah itu hadits dhoif dan saling bertentangan dengan hadits lainnya, dalam hadits lainnya dijelaskan sebagai berikut : نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ “Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa salla

Hadits dhoif tentang puasa Tarwiyah

Gambar
 Hadits Dhoif (lemah)  hadits tentang puasa Tarwiyah merupakan hadits dhoif/lemah bukan dari Rasululloh haditsnya...  Hadits tersebut dhoif karena : Diriwayatkan oleh Imam Dailami di kitabnya Musnad Firdaus (2/248) dari jalan : 1. Abu Syaikh dari : 2. Ali bin Ali Al-Himyari dari : 3. Kalbiy dari : 4. Abi Shaalih dari : 5. Ibnu Abbas marfu’ (yaitu sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudhu’. Sanad hadits ini mempunyai dua penyakit. Pertama : Kalbiy (no. 3) yang namanya : Muhammad bin Saaib Al-Kalbiy. Dia ini seorang rawi pendusta. Dia pernah mengatakan kepada Sufyan Ats-Tsauri, “Apa-apa hadits yang engkau dengar dariku dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas, maka hadits ini dusta” (Sedangkan hadits di atas Kalbiy meriwayatkan dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas). Imam Hakim berkata : “Ia meriwayatkan dari Abi Shaalih hadits-hadits yang maudlu’ (palsu)” Tentang Kalbiy ini dapatlah dibaca lebih lanjut di kitab-kitab Jarh Wat T

Haram berpuasa di hari raya

Gambar
 Hari Arafah adalah hari raya umat islam Perlu diketahui bersama bahwa HARI ARAFAH adalah hari raya umat islam, hari makan dan minum, hari untuk bersenang senang, berbahagia bersama orang-orang islam.  Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa hari arafah itu termasuk bagian dari hari raya umat islam, Rasululloh telah mengatakan dalam hadits sahih tersebut bahwa hari arafah,hari idul adha hari hari tasyriq adalah hari raya kita (umat islam) , hari makan dan minum.  Hari arafah itu setiap tanggal 9 Dzulhijjah sehari sebelum idul adha, hari arafah termasuk bagian dari hari raya umat islam hari untuk makan dan minum artinya setiap tanggal 9 Dzulhijjah yakni hari arafah itu haram untuk berpuasa baik itu puasa sunah seperti puasa senin kamis, puasa nabi dawud. Jadi hari arafah itu tidak boleh untuk berpuasa. Haram hukumnya kita berpuasa di hari arafah (hari raya umat islam).  Apakah Rasululloh di setiap hari arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah  itu melakukan puasa arafah ?  mari kita lihat hadit

Apakah Rasululloh itu melakukan puasa arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah

Gambar
APAKAH RASULULLOH ITU MELAKSANAKAN  PUASA AROFAH ?  نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ “Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan, ‘Beliau berpuasa.’ Sebagian lainnya mengatakan, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya.  (HR. Bukhari no. 1988 dan Muslim no. 1123) Dengan keterangan dari hadits tersebut bahwa Rasululloh itu tidak melaksanakan shaum arofah, jika ada orang yang melaksanakan puasa arofah maka berbuat bid'ah Hukum melaksanakan puasa arofah ?  Hukum melaksanakan puasa arofah adalah haram dan juga bid'ah....  Puasa a

HADITS DHOIF TENTANG 73 GOLONGAN

Gambar
 Hadits dhoif  Hadits tersebut adalah hadits lemah (bukan dari Nabi yang populer di zaman sekarang ini) hadits tersebut dhoif sebab : 1. Matan atau isi dari hadits tersebut itu berlawanan dengan al-Qur'an yaitu dengan (QS.al-an'am (6) :50) dalam ayat tersebut Alloh menjelaskan bahwa Nabi Muhammad itu tidak mengetahui perkara ghoib, perkara ghoib ialah perkara yang terjadi pada masa lalu atau kejadian yang akan datang.  Hadits tersebut isinya menjelaskan bahwa Rasululloh itu mengetahui ada 73 golongan maka ini jelas bahwa Rasululloh itu mengetahui perkara ghoib, perkara yang terjadi setelah Rasululloh wafat.  2. Isi hadits tersebut juga bertentangan dengan al-Qur'an lainya, dalam al-Qur'an Alloh hanya menjelaskan hanya ada dua jalan yaitu beriman dan kafir (QS.al-balad (90) :10) dan (QS.al-kahfi (18) :29) .  Jadi jika ada suatu hadits yang menjelaskan bahwa Rasululloh itu mengetahui perkara ghoib seperti mengetahui kejadian di masa depan maka itu hadits bukan dari Rasulu