Hari Kesaktian Pancasila bukan dari IsIam?

 Hari Raya Islam


Perlu diketahui bersama, kita harus mengetahui apa saja Hari Raya umat IsIam yang sesuai dengan keterangan dari Alloh dan contoh dari Rosululloh, hari raya umat IsIam itu bukan asal-asalan sesuai dengan hawa nafsu kita atau sesuai dengan adat istiadat kita, tetapi hari raya umat IsIam itu harus sesuai dengan ketentuan dari Alloh dan Rosul nya, mari kita lihat keterangan dari Alloh dan Rosul nya apa saja yang dibolehkan untuk merayakan hari raya


Alloh berkalam :


ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุฃَูƒْู…َู„ْุชُ ู„َูƒُู…ْ ุฏِูŠู†َูƒُู…ْ ูˆَุฃَุชْู…َู…ْุชُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู†ِุนْู…َุชِูŠ ูˆَุฑَุถِูŠุชُ ู„َูƒُู…ُ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…َ ุฏِูŠู†ًุง

Artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Dinmu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi Din bagimu”

 (QS.Al Maidah (5) :3) 


Dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa IsIam adalah Din bukan Agama,Din itu adalah aturan atau undang-undang, IsIam itu sudah sempurna ajarannya, syari'at nya, hukum-hukumnya, Kalau ajaran Islam sudah sempurna, maka tidak perlu ada perayaan baru lagi 


Dari Hadits Nabi... 

Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,


ู‚َุฏِู…َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉَ ูˆَู„ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉِ ูŠَูˆْู…َุงู†ِ ูŠَู„ْุนَุจُูˆู†َ ูِูŠู‡ِู…َุง ูَู‚َุงู„َ « ู‚َุฏِู…ْุชُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَู„َูƒُู…ْ ูŠَูˆْู…َุงู†ِ ุชَู„ْุนَุจُูˆู†َ ูِูŠู‡ِู…َุง ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู‚َุฏْ ุฃَุจْุฏَู„َูƒُู…ْ ูŠَูˆْู…َูŠْู†ِ ุฎَูŠْุฑุงً ู…ِู†ْู‡ُู…َุง ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْูِุทْุฑِ ูˆَูŠَูˆْู…َ ุงู„ู†َّุญْุฑِ

Artinya :“Ketika Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Alloh telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha” 

(HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shohih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)


Kalau dikatakan bahwa dua hari raya di atas (Idul Fithri dan Idul Adha) yang lebih baik, maka selain dua hari raya tersebut tidaklah memiliki kebaikan. Sudah seharusnya setiap muslim mencukupkan dengan ajaran Islam yang ada, tidak perlu membuat perayaan baru selain itu. Karena Islam pun telah dikatakan sempurna, sebagaimana dalam ayat diatas.


Perayaan di luar dua perayaan di atas adalah perayaan Jahiliyah karena yang dimaksud ajaran jahiliyah adalah setiap ajaran yang menyelisihi ajaran Rosululloh contohnya seperti Haul, Muharoman, Kesaktian Pancasila, Hari Guru, 17 Agustusan dan lain-lain

#sungaibambumengaji



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan itu wajib Sholat Jumat

Dampak demokrasi terhadap Islam

Cara mendapatkan ketenangan?