TARAWIH 23 ROKAAT, 20 ROKA’AT DAN 39 ROKA’AT DAN 41 ROKA’AT
Kedudukan Riwayat Yang Menyatakan Tarawih 23 rokaat, 20 roka’at dan 39 roka’at dan 41 roka’at
NA: II: juz: 3: 64
ََููุฏْ ุฑََูู ู ُุญَู َّุฏُ ุจُْู َูุตْุฑٍ ู ِْู ุทَุฑِِْูู ุฏَุงُูุฏَ ุจِْู َْููุณٍ َูุงَู: ุฃَุฏْุฑَْูุชُ ุงَّููุงุณَ ِูู ุฅِู َุงุฑَุฉِ ุฃَุจَุงَู ุงุจِْู ุนُุซْู َุงَู َูุนُู َุฑَ ุจِْู ุนَุจْุฏِ ุงْูุนَุฒِْูุฒِ َูุนِْูู ุจِุงْูู َุฏَِْููุฉِ َُْูููู َُْูู ุจِุณِุชٍّ َู ุซَูุงَุซِِْูู ุฑَْูุนَุฉً َู ُْููุชِุฑَُْูู ุจِุซَูุงَุซٍ ََููุงَู ู َุงٌِูู: ุฃَูุฃَู ْุฑُ ุนِْูุฏَ َูุง ุจِุชِุณْุนٍ َู ุซَูุงَุซَِْูู َูุจِู ََّูุฉَ ุจِุซَูุงَุซٍ َูุนِุดْุฑَِْูู َูุงَู ุงูุชُّุฑْู ُุฐِู ุฃَْูุซَุฑُ ู َุงَِْููู ุฅَُِّูู ُูุตَِّูู ุฅِุญْุฏَู َูุงَุฑْุจَุนَِْูู ุฑَْูุนَุฉً ุจِุฑَْูุนَุฉِ ุงِْููุชْุฑِ ََََูููู ุงุจُْู ุนَุจْุฏِุงْูุจَุฑِ ุนَِู ุงْูุฃَุณَْูุฏ ِุจِْู َูุฒِْูุฏَ ุฃَุฑْุจَุนَِْูู ُููุชِุฑُ ุจِุณَุจْุนٍ ََِْูููู ุซَู َุงٍู َูุซَูุงَ ุซَِْูู َูุฑَُِูู ุนَْู ู َุงِِูู: ุณِุชٌّ َู ุฃَุฑْุจَุนَُْูู َู ุซَูุงَุซُ ุงِููุชْุฑِ ุนََْููุงِูุนٍ َูุงَู: ُูู ْ ُูุตََُّْููู ุชِุณْุนًุง َูุซَูุงَุซَِْูู َُْูููุชِุฑَُْูู ู َِْููุง ุจِุซَูุงَุซٍ َูุนَْู ุฒَุฑَุงุฑَุฉِ ุงุจِْู ุฃََْููู ุฃَ َُّูู َูุงَู ُูุตَِّูู ุจِِูู ُ ุงْูุจَุตْุฑَุฉَ ุฃَุฑْุจَุนًุง َู ุซَูุงَุซَِْูู َُْูููุชِุฑُ َู ุนَْู ุณَุนِْูุฏِ ุงุจِْู ุฌُุจَْูุฑٍ ุฃَุฑْุจَุนًุง َู ุนِุดْุฑَِْูู َู َِْููู: ุณِุชَّ ุนَุดْุฑَุฉَ ุบَْูุฑَ ุงِْููุชْุฑِ.
Dan sungguh-sungguh telah meriwayatkan Muhammad bin Nasher dari jalan Daud bin Qois ia berkata: Aku mendapatkan orang-orang pada pemerintahan Aban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz yaitu di Madinah, mereka sholat dengan tiga puluh enam roka’at, dan mereka witir tiga roka’at. Malik berkata: Menurut kami adalah tiga puluh sembilan roka’at, dan di Makkah dua puluh tiga roka’at. Turmudzy berkata: Lebih banyak dikatakan. Sesungguhnya ia sholat empat puluh satu roka’at. Ditambah satu roka’at witir. Ibnu Abdil Bar menukil dari Al-Aswad bin Yazid empat puluh roka’at ditambah witir tujuh roka’at, dan dikatakan delapan (8) dan tiga puluh (30) roka’at. Dan diriwayatkan dari Malik empat puluh enam roka’at dan witir tiga roka’at, dari Nafi, ia berkata: Mereka sholat tiga puluh sembilan roka’at ditambah witir tiga roka’at dan dari Jaroroh bin Aufa, sesungguhnya ia sholat bersama mereka di Bashroh tiga puluh empat roka’at dan witir. Dan dari Said bin Jubair dua puluh empat roka’at dan dikatakana enam belas roka’at selain witir.
selain witir.
Kesimpulan pendapat Ulama diatas adalah sebagai berikut:
1. Ikhtilaf Ulama mengenai roka’at Tarawih ini terjadi pada zaman Tabi’in yaitu pemerintahan Aban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz yaitu di Madinah dan Bashroh dan Makkah.
2. Perbedaan itu adalah sebagai berikut:
a) Ada yang 36 roka’at tambah witir 3 roka’at, jadi 39 roka’at.
b) Ada yang 39 roka’at dan tidak menyebutkan witir.
c) Ada yang 23 roka’at dan tidak menjelaskan witir.
d) Ada yang 41 roka’at ditambah witir satu roka’at jadi 42 roka’at.
e) Ada yang 40 roka’at ditambah witir 7 roka’at jadi 47 roka’at.
f) Ada yang 38 roka’at
g) Ada yang 46 roka’at ditambah 3 roka’at witir
h) Ada yang 39 roka’at termasuk witir 3 roka’at
i) Ada yang 34 roka’at ditambah witir didalamnya.
j) Ada yang 24 roka’at
k) Ada yang 16 roka’at diluar witir.
Keterangan:
1. NA: II: Juz: 3: 65
َูุงَู َّุง ุงْูุนَุฏَุฏُ ุงูุซَّุงุจِุชِ ุนَُْูู ِูู ุตَูุงَุชِِู ِูู ุฑَู َุถَุงَู َูุฃَุฎْุฑَุฌَ ุงْูุจُุฎَุงุฑُِّู َู ุบَْูุฑُُู ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ู َุงَูุงَู ุงَّููุจُِّู َูุฒِْูุฏُ ِูู ุฑَู َุถَุงَู َููุงَ ِูู ุบَْูุฑَِู ุนََูู ุฅِุญْุฏَู ุนَุดْุฑَุฉَ ุฑَْูุนَุฉً
Dan adapun bilangan roka’at yang shohih (mengenai tarawih) adalah dari Nabi didalam sholatnya dibulan Romadhon yang diriwayatkan oleh imam Bukhory dan yang lainnya (Muslim dan Abi Daud) dari Aisyah, bahwa Nabi tidak pernah menambah pada bulan Romadhon atau bulan lainnya hanya sebelas roka’at.
2. TA: III: 523
ุงََُْْูููู ุงูุฑَّุงุฌِุญُ ุงْูู ُุฎْุชَุงุฑُ ุงَُِّْูููู ู ِْู ุญَْูุซُ ุงูุฏَُِّْููู َُูู َูุฐَุง ุงَُْْูููู ุงْูุฃَุฎِْูุฑُ ุงَّูุฐِู ุงุฎْุชَุงุฑَُู ู َุงٌِูู َِْูููุณِِู ุฃَุนِْْูู ุฅِุญْุฏَู ุนَุดْุฑَุฉَ ุฑَْูุนَุฉً َู َُูู ุงูุซَّุงุจِุชُ ุนَْู ุฑَุณُِูู ุงِููู َู ุงَู َّุง ุงْูุฃََْููุงُู ุงูุจَุงَِููุฉُ ََููู ْ َูุซْุจُุชْ َูุงุญِุฏٌ ู َِْููุง ุนَْู ุฑَุณُِูู ุงِููู.
Pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang terakhir (11 roka’at) yang telah memilihnya imam Malik untuk dirinya yakni sholat tarawih dengan 11 roka’at. Dan inilah yang telah pasti dari Nabi B. Dan adapun pendapat yang terakhir (sisa) itu sama sekali tidak berdasar satupun dari Nabi/Rosulullah.
3. Oleh karena semuanya bukan dari Rosulullah (yang diluar 11 roka’at) maka tidak boleh diamalkan, karena semuanya itu ucapan/pendapat, bukan hadits.
4. Sedangkan yang shohih adalah yang bilangan roka’atnya 11. Lihat lagi; SB: I: 47 dan 252. SM: I: 329: 125 dan SAD: I: 313: 1341.Ini yang shohih, inilah yang tsabit/ shohih yang pasti dari Rosulullah.
5. Jadi Khobar/riwayat yang menyatakan sholat tarawih lebih dari 11 roka’at adalah bukan hadits, Makanya satupun tidak boleh diamalkan, menghalalkan, berarti berbuat bid’ah.
Kesimpulan:
Sebagai kesimpulan, maka sholat Qiyamu Romadhon yang dilakukan oleh Rasululloh sebagai berikut:
1. Roka’atnya 11 roka’at.
2. Caranya 4X2+3,maksudnya 4 rokaat salam tanpa tahiyyat awwal, 4 rokaat salam dan terakhir 3 rokaat.
3. Waktunya tengah malam(ุฌูู ุงูููู) (hadits SB:I:Juz:2:252 & Qs:73:1-6).
4. Sendiri-sendiri/tidak berjamaah.
5. Tanpa ada ceramah/khutbah antara witir.
6. Yang melakukan demikian, berarti telah menghidupkan Sunnah, yang melakukan tidak seperti no 1 s/d 5 maka telah mengembangkan bid’ah.
Komentar
Posting Komentar