Hanya ada dua jalan
Hanya dua jalan
Hanya dua jalan
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Artinya : dan kami telah menunjukkan dua jalan kepadanya (Qs.Al-Balad (90) :10)
Alloh telah menerangkan pada ayat di atas, bahwa Alloh telah menunjukkan kepada manusia dua jalan, yaitu jalan yang benar dan jalan yang salah.
1. Jalan yang benar adalah jalan yang datangnya dari Alloh, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Artinya : kebanaran itu datangnya dari Robmu, maka janganlah sekali-kali kamu menjadi orang-orang yang ragu.
Setelah kita perhatikan, ternyata yang datang dari Alloh adalah kitab-kitabnya, yaitu :
a. kitab zabur yang di berikan kepada Nabi daud, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً
Artinya : dan kami berikan kitab zabur kepada Nabi daud
b. kitab taurot yang di berikan kepada Nabi musa, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
artinya : dan ingatlah ketika kami memberikan kepada musakitab taurot yang mengandung pembeda antara yang benar dan yang salah, supaya kamu mendapatkan petunjuk
c. kitab injil yang di berikan kepada nabi Isa, sebagaimana Alloh katakan didalam Alqur’an
وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً
artinya : dan kami berikan kepadanya (isa) kitab injil serta kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang
d. kitab Alqur’an yang di berikan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى
artinya : kami menurunkan Alqur’an kepadamu bukan untuk menyusahkanmu
Karena sekarang yang berlaku adalah Alqur’an, maka jalan yang benar adalah jalan yang ada di dalam Alqur’an
2. Jalan yang salah
Untuk mengetahui jalan yang salah, maka kita harus mengetahui dulu jalan yang benar, karena jalan yang salah adalah jalan yang bertentangan dengan dengan jalan yang benar, sedangkan untuk membedakan antara yang benar adalah yang salah adalah dengan Al-furqon (Alqur’an), sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat Al-furqon (25) ayat 1, yaitu :
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً
Artinya : Maha suci Alloh yang telah menurunkan Al-furqon (Alqur’an) kepada hambanya agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
Dikatakan pada ayat di atas (Qs.2:147), bahwa jalan yang benar adalah yang datangnya dari Alloh, maka yang bukan datang dari Alloh adalah jalan yang salah.
Alloh juga berkata di dalam Alqur’an
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : (Alloh berkata) Dan sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah ia dan janganlah kamu mengikuti selainnya (kalau kamu mengikuti selainnya), maka ia akan melencengkan kamu dari jalan Alloh, itulah yang Alloh wasiatkan kepadamu, agar kamu bertakwa
Setelah kita perhatikan kalamulloh di atas, maka kita sebagai orang-orang islam diperintahkan oleh Alloh untuk mengikuti shirothol mustaqim, yaitu jalan yang lurus (Alqur’an), dan kita dilarang oleh Alloh untuk mengikuti jalan yang lain, karena kalau kita mengikuti jalan yang lain, maka jalan itu akan melencengkan kita dari jalan Alloh
Sesuatu yang datang bukan dari Alloh di sebut thoghut, sedangkan thoghut itu harus dijauhi atau di ingkari, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدمِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “……maka siapa saja yang mengingkari thoghut dan beriman kepada Alloh, maka sungguh ia telah berpegang teguh kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus ……”
Inti dari da’wah para Nabi juga adalah supaya beribadah atau taat kepada Alloh dan menjauhi thoghut, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَفَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Artinya : Dan demi sungguh telah kami utus seorang Rosul pada setiap umat supaya menyerukan “beribadahlah kamu kepada Alloh dan jauhilah thoghut”
Diantara pengertian jalan yang benar dan jalan yang salah adalah iman dan kafir, maka siapa saja yang ingin kafir, silahkan ia kafir dan siapa saja yang ingin beriman, silahkan ia beriman, pernyataan ini di katakan oleh Alloh sendiri, di dalam Alqur’an surat Al-kahfi (18) ayat 29, yaitu :
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ فَمَن شَاء فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاء فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَاراً
Artinya : dan katakanlah “kebenaran itu datangnya dari Robmu, maka siapa saja yang ingin (beriman), silahkan ia beriman dan siapa saja yang ingin (kafir), silahkan ia kafir, sesungguhnya kami menyediakan neraka bagi orang-orang yang dzolim
Pada ayat ini, Alloh telah memberikan pilihan kepada manusia, mau iman (jalan yang benar) atau kafir (jalan yang salah), iman berarti selalu melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, sedangkan kafir adalah sebaliknya, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat An-nur (24) ayat 51, yaitu :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya : Hanya perkataan orang-orang yang beriman sajalah, yang apabila diajak kepada (aturan) Alloh dan Rosul-Nya, supaya dia menghukum diantara mereka, mereka mengatakan “kami mendengar dan kami taat” dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
Pada ayat tersebut dikatakan bahwa orang beriman itu selalu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Alloh dan Rosul-Nya, juga pada ayat yang lain (Qs.33:36), yaitu :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
Artinya : dan tidak ada laki-laki atau perempuan yang beriman, apabila Alloh dan Rosul-Nya menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain terhadap ketetapan itu, dan siapa saja yang berma’siat kepada Alloh dan Rosul-Nya, maka sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata
Dikatakan juga pada ayat ini, bahwa orang beriman itu tidak ada pilihan terhadap ketetapan Alloh dan Rosul-Nya dan yang berma’siat atau durhaka kepada Alloh dan Rosul-Nya, maka itulah yang sesat atau berada pada jalan yang salah, dan juga bisa di sebut kafir atau dzolim, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat Al-Ankabut (29) ayat 47 & 49, yaitu :
وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الْكَافِرُونَ
وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Artinya : dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Alloh kecuali orang-orang kafir. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Alloh kecuali orang-orang dzolim
Kafir sama dengan dzolim (Qs.2:254), dzolim sama dengan musyrik (Qs.31:13), fasik sama dengan munafik (Qs.9:67), munafik sama dengan kafir (Qs.9:84), maka munafik itu mewakili fasik, sedangkan kafir mewakili dzolim dan musyrik
Orang-orang munafik dan orang-orang kafir itu akan masuk neraka sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an
إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعاً
Artinya : Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka jahannam semuanya
Kesimpulan :
1. Alloh telah memberikan dua jalan kepada manusia, yaitu jalan yang benar dan jalan yang salah
2. Jalan yang benar adalah jalan yang datangnya dari Alloh atau Alqur’an (Qs.2:147) sedangkan jalan yang salah adalah jalan yang datangnya dari selain-Nya
3. Maka ikutilah jalan yang benar itu dan janganlah ikuti jalan selain-Nya, karena kalau kita mengikuti jalan selain-Nya, maka itu akan melencengkan kita dari jalan Alloh (Qs.6:153)
Komentar
Posting Komentar